Judul
buku : "The Introvert
Advantage" Berkembang dan Berhasil di Dunia Ekstrovert
Penulis : Marti Olsen Laney, Psy.D.
Penerbit : PT Alex Media Komputindo
Tebal
Buku : 396 Halaman
ISBN : 987-602-02-8841-3

Judul asli dari buku
ini adalah The Introvert Advantage (How to Thrive in an Extrovert World). Buku
ini pertama kali terbit pada tahun 2002 oleh Workman Publishing Company dan
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia 6 tahun lalu (2013). Tujuan sang penulis
menulis buku ini agar para Introvert dapat memahami diri mereka sendiri dan
dapat membuka diri dengan dunia yang sebagian besar dipenuhi oleh Ekstrovert.
Beliau pun menjelaskan bahwa tidak ada salahnya menjadi Introvert, karena
Introvert pun mempunyai banyak hal yang tanpa mereka sadari dapat kembangkan.
Dengan memahami diri mereka sendiri para Introvert dapat menjadi bintang
diantara bintang-bintang lain di luar sana (Ekstrovert).
Bagaimana kaum introvert
dan ekstrover menciptakan energi telah menjadi perbedaan paling menonjol di
antara keduanya. Namun, ada dua perbedaan mendasar lainnya: respon mereka
terhadap stimulus, dan cara mereka memahami suatu pengalaman atau pengetahuan. Kaum
ekstrover berkembang dengan mendapatkan stimulus yang berbeda-beda, sedangkan
kaum introvert tidak mampu mengatasi terlalu banyak stimulus yang berbeda. Serupa
dengan hal tersebut, para outies (ekstrover) akan menebarkan jarring pikiran
mereka yang luas untuk menyerap semua pengetahuan dan pengalaman, sedangkan
para innies (introver) cenderung memilih berkonsentrasi pada satu hal
secara mendalam saja. (Hal 23)
Buku ini menjelaskan
bahwa para Introvert cenderung perlu berpikir atau pun merenung terlebih dahulu
sebelum berbicara, sedangkan kaum Ekstrovert cenderung dapat berbicara sambil
berpikir. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jalur otak yang digunakan.
Kaum Introvert memiliki jalur otak yang lebih panjang daripada kaum Ekstrovert
yang memiliki jalur otak yang lebih pendek. Hal ini lah yang mendasari
perbedaan cara berbicara ataupun cara memproses informasi yang mereka dapatkan. (Halaman
90-91)
Yang menarik dari buku
ini adalah ketika sang penulis mengulas banyak hal tentang ikatan keluarga
antara Introvert dan Ekstrovert ataupun sebaliknya. Ternyata dengan memahami
temperamen dari setiap pasangan dapat membuat kita paham apa yang seharusnya
kita lakukan terhadap pasangan kita. Sama halnya jika terjadi masalah antara
keduanya, apa seharusnya kita lakukan. Semuanya telah dijelaskan dalam buku
ini.
“Diatas segalanya :
Jujurlah pada diri Anda sendiri!” (William Shakespeare, halaman 383). Diakhir buku ini
penulis menantumkan kata-kata pegangan para Introvert, dengan tujuan agar para
Introvert sadar akan kelebihan mereka dan dapat berkembang menjadi lebih baik
dari sebelumnya. “Semua hal yang berasal dari alam pasti memiliki
keindahannya sendiri” (Aristoteles, halaman 385).
Kata-kata
Pegangan Kaum Introvert
·
Bersyukur
·
Jadilah suka bermain
·
Ambillah waktu rehat
·
Hargai dunia dalam diri Anda
·
Jadilah pribadi yang sesungguhnya
·
Nikmati rasa ingin tahu
·
Tetap dalam keselarasan
·
Rayakan kesendirian Anda
·
Jadilah dir Anda sendiri
·
Ingat, terangkanlah cahaya Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar