Rabu, 15 Januari 2020

"Sahabatku"

Adalah suka ukiran senyum wajahmu
Adalah tenteram hangat tawa lepasmu
Adalah riang lantunan canda tawamu
Adalah kamu obat pelipur laraku
Namun mengapa semuanya terasa hampa?

Dalam hening memori tak bertepi
Dalam sepi angan tak rundung batas
Dalam sunyi pilu tak tertahan pedih

2015, di penjara suci ini kisah dimulai
Detik demi detik terasa begitu cepat
Di bawah sinar rembulan, sekelabat kenangan muncul

Teringat kembali kala kita
Bernaung dalam bayangbayang sembunyi
Terhuyung jatuh kala amanat
Memukul telak ke lubuk hati
Hingga akhirnya kembali bangkit
Tuk mendengar gema
Tawa, tangis, dan haru
Yang bercampur padu di hari kemenangan

Namun apalah daya
Luasnya lautan memisahkan kita
Rindu rasanya hati ini tuk bersua
Dengan dirimu wahai sahabatku

Aku percaya, akan datang suatu hari
Dimana waktu mempertemukan kita
Dan bilamana Ia tak berkenan
Ingatlah! Ukiran kenangan kita
Takkan lapuk terkikis masa

Hingga hembusan nafas terakhir
Hingga maut memisahkan kita
Atau....mempertemukan kita

2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar